“Situs Fomototo dan Manusia Indonesia yang Terlalu Sibuk Untuk Diam”
“Situs Fomototo dan Manusia Indonesia yang Terlalu Sibuk Untuk Diam”
Blog Article
Selamat datang di Indonesia, negeri di mana semua orang sibuk…
Tapi tidak tahu sedang mengejar apa.
Kita bangun tidur, buka ponsel,
scroll timeline, update story, balas chat, buka aplikasi keuangan,
buka satu lagi aplikasi kerja,
dan di sela itu… sempat-sempatnya mikir,
“Gue capek, tapi gak ngapa-ngapain.”
Di tengah kekacauan itulah muncul satu hal absurd:
situs Fomototo.
Fomototo, Tempat Orang Sibuk Berhenti Sok Sibuk
Situs Fomototo tidak minta lo jadi produktif.
Tidak ada reminder.
Tidak ada “target harian.”
Tidak ada “ayo selesaikan misi biar dapet reward”.
Karena ya memang… gak ada reward.
Cuma warna.
Cuma bentuk.
Cuma lo dan layar.
Cuma keheningan. Yang akhir-akhir ini langka.
Kritik terhadap Budaya "Multitasking Sampai Meledak"
Orang Indonesia suka bangga bilang multitasking.
Sambil ngetik kerjaan, sambil rebahan, sambil nonton video masak, sambil ngeluh di Twitter.
Hebat? Belum tentu.
Bahagia? Belum tentu juga.
Waras? Nah, itu yang mulai diragukan.
Dan mungkin... situs Fomototo muncul bukan untuk bersaing dengan semua itu.
Tapi untuk bilang:
“Hei, kamu boleh kok, melakukan satu hal saja dalam satu waktu.
Dan itu gak bikin kamu gagal jadi manusia.”
Fomototo dan Generasi Overstimulated
Coba hitung, dalam 5 menit terakhir, kamu udah buka berapa aplikasi?
Berapa jendela?
Berapa notifikasi?
Otak kita seperti browser dengan 37 tab terbuka.
Dan situs Fomototo seperti tombol "New Tab" yang isinya... kosong.
Tapi justru itu yang bikin tenang.
Penutup: Mungkin Kita Tidak Butuh Lebih Banyak Aplikasi. Tapi Lebih Sedikit Ekspektasi.
Situs Fomototo bukan solusi hidup.
Tapi mungkin, ia bisa jadi jeda yang kamu butuhkan sebelum kembali ke medan perang bernama realita.
Karena ternyata,
di balik dunia yang bising,
kita semua sedang cari satu hal sederhana:
Tempat untuk diam. Tempat untuk cukup.
Dan ya…
Mungkin tempat itu bernama situs Fomototo.